Selasa, 31 Agustus 2010

PELATIHAN UNTUK BIDAN DAN PERAWAT DIKAMAR BERSALIN (PPGDON : Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetrik dan Neonatal)

Angka kematian ibu di Indonesia menempati urutan pertama di Negara kawasan Asia Tenggara yaitu 307/100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi juga masih tinggi yaitu 35/1000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007). Sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menunjang upaya pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) no 4 dan 5 didalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah pencapaian angka kematian ibu menjadi 112/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 20/1000 kelahiran hidup. 
Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal terutama kemampuan dalam mengatasi masalah yang bersifat kegawatdaruratan. Semua penyulit kehamilan atau komplikasi yang terjadi dapat dihindari apabila kehamilan dan persalinan direncanakan, diasuh dan dikelola secara benar. Untuk dapat memberikan asuhan kehamilan dan persalinan yang cepat tepat dan benar diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan profesional dalam menanganan kondisi kegawatdaruratan.

Terkait dengan hal tersebut diatas maka kelompok kerja keperawatan dan kebidanan pro emergency menyelenggarakan suatu pelatihan penanganan kegawat daruratan maternal dan neonatal untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khusus   dalam menangani kasus kegawatan maternal dan neonatal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehataan republik Indonesia.
Pelatihan ini diselenggarakan selama 3 hari yang wajib diikuti oleh ara perawat yang bekerja dikamar bersalin dan para bidan. Instruktur pelatihan ini merupakan instrukltur yang ahli dibidangya yang terdiri dari bidan senior, perawat speseialis maternitas, dokter umum dan dokter spesialis Obgin. Pelatihan ini juga merupakan pelatihan interaktif dengan metode kuliah, diskusi, studi kasus dan praktikum.

Semoga pelatihan ini bisa memberikan sumbangsih kepada Indonesia dalam mengurangi angka kematian Ibu dan anak. selain itu juga dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan penderita gawat darurat.